:::: MENU ::::
  • Fakta Sains di Balik Kegiatan Melamun: Bikin Otak Cerdas

  • Robot Medis Selamatkan Ratusan Penderita Kanker Prostat Usia Muda

  • Populasi Harimau Sumatera Turun 17 Persen Dan Hanya Memiliki Dua Habitat

Jumat, 03 Juli 2020

Pic : iStock

Di era digital seperti sekarang ini, segala hal dapat dilakukan serba online salah satunya dalam hal melamar kerja dengan menggunakan email. Tak seperti dahulu, mencari pekerjaan pun prosesnya sekarang lebih praktis dan efektif dengan digitalisasi. Lowongan kerja berbagai posisi dapat dengan mudah kamu ketahui dengan mencari kata kunci "lowongan pekerjaan" Di search engine seperti google, yahoo, bing, dan lain-lain.

Sebagian besar surat lamaran secara online yang dikirim melalui email dinilai lebih efektif dan mudah diterima bahkan tak jarang beberapa perusahaan lebih memprioritaskan memanggil pelamar dengan surat lamaran yang dikirim melalui email.

Jadi, selain mempersiapkan CV dan portofolio yang baik, sebagai pelamar kerja di era modern kamu juga harus mempersiapkan dengan baik terkait tata cara melamar kerja melalui email.

Komponen penting yang wajib kamu perhatikan dalam mengirim surat lamaran melalui email yaitu antara lain :
1. Subyek Email
2. Badan Email / Isi email
3. Attachment / Lampiran (CV & Portofolio)

1. Subyek Email
Dari puluhan atau ratusan email lamaran pekerjaan, HRD akan memfilter subyek email berdasarkan kategori posisi yang dilamar. Dengan subyek rmail yang tepat dan singkat dapat mewakili isi email kamu sehingga membantu HRD dalam menentukan posisi apa yang akan kamu lamar tanpa membuka isi dari email kamu. Subyek email biasanya berisikan nama dan posisi yang akan kamu lamar, contoh (subyek : Agus Widiastra - Engineering Supervisor)

2. Badan email
Badan email merupakan bagian yang berupa perkenalan diri, umumnya berisikan informasi mengenai posisi yang ingin dilamar dan darimana mendapatkan informasi lowongan tersebut serta penyampaian mengenai dokumen apa saja yang lampirkan bersamaan dengan email lamaran pekerjaan kamu nanti.

Untuk menunjukan keseriusan kamu dalam melamar kerja yang akan dinilai oleh HRD, hendaknya menuliskan nama divisi untuk siapa surat ditujukan atau bila perlu menyebutkan langsung nama recruiter beserta jabatannya. Contohnya seperti, "Kepada, yang terhormat Bapak Adinata, Senior Recruiter, PT.xxx"

Penulisan badan email hendaknya ditulis lebih singkat tapi memiliki informasi yang lengkap, karena fokus utama HRD yaitu CV dan Portofolio kamu.

Hal yang perlu diperhatikan pula dalan penulisan badan email surat lamaran adalah penggunaan tata bahasa yang baku dan formal serta perkenalan diri yang jujur sesuai dengan keahlian kamu.

3. Attachment / Lampiran
Bagian ini merupakan hal terpenting dalam keseluruhan email lamaran kerja kamu karena menjadi acuan dan tolak ukur penilaian HRD sebelum melakukan interview.

Lampiran umumnya berisikan dokumen dokumen utama seperti CV, Ijazah, maupun beberapa dokumen penunjang seperti beberapa sertifikat pelatihan ataupun penghargaan yang akan menjadi nilai tambah kamu sehingga memperbesar kemungkinan kamu diterima kerja. 

Jumat, 08 Mei 2020

Strategi Hemat Listrik Saat Pakai AC Non Stop


Dalam 10 tahun terakhir pelanggan energi listrik selalu bertambah di tiap tahunnya. Tak bisa dipungkiri bagi kehidupan manusia dimana energi listrik memiliki peranan sangat vital. Tanpanya, bisa jadi peradaban kita tak mungkin berkembang seperti sekarang ini.

Lantaran begitu penting, listrik semestinya tidak digunakan secara mubazir. Ini mengingat, penggunaannya pun tidaklah gratis.

Mayoritas pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terdiri dari, golongan R1-900 VA alias subsidi dan R1-900 VA-RTM (Rumah Tangga Mampu) atau non subsidi.

Adapun tarif yang diberlakukan sebesar Rp 605 per kilo watt hour (kWh) untuk golongan subsidi dan Rp 1.352 per kWh bagi non subsidi.

Bayangkan jika dalam satu rumah terdapat banyak alat elektronik berwatt besar. Tentu tarif akibat konsumsi listrik pun tidaklah murah.

Dari sekian banyak perabot elektronik, Air Conditioner (AC) menjadi salah satu benda yang memakan daya listrik cukup tinggi.

Adapun daya yang dibutuhkan untuk satu buah AC berukuran 1 Paard Kracht (PK) adalah 350 watt hingga 700 watt.

Sekarang mari kita hitung, katakanlah AC yang Anda miliki berdaya 700 watt dengan rata-rata penggunaan sekitar 12 jam per harinya. Sementara itu, tarif dasar listrik adalah Rp 1.352 per kWh.

Jadi, kira-kira begini hitungannya, 700 watt x 12 jam per hari x 30 hari. Hasilnya, AC akan menghabiskan daya listrik 252.000 watt atau sama dengan 252 kWh dalam sebulan.

Kemudian, kalikan hitungan tadi dengan tarif dasar listrik, yaitu Rp 1.352. Hasilnya, Rp 340.704 per bulannya.

Angka tersebut baru untuk satu AC. Bayangkan, terdapat dua atau lebih pendingin ruangan di rumah Anda, ditambah berbagai perabotan elektronik lainnya. Tentunya, cukup merogoh kocek, bukan?

Kendati demikian, setidaknya masih ada cara untuk mengoptimalkan penggunaan AC tanpa harus boros listrik.

Alih-alih ingin sejuk, cara tersebut justru membuat listrik jadi boros karena kompresor pendingin udara dituntut bekerja jauh lebih keras.

Nah, pemakaian daya listrik baru akan turun jika AC telah mendinginkan ruangan secara maksimal sesuai suhu yang disetel.

Berangkat dari cara kerja tersebut, maka untuk mempersingkat proses pendinginan ruangan, sangat penting memilih AC dengan sistem pendinginan suhu yang cepat.

Misalnya, AC Neuva Ice dari Polytron yang memiliki teknologi Fast Cooling. Fitur ini mampu mendinginkan ruangan dalam tujuh menit atau 40 persen lebih cepat dari AC lainnya.

Manfaat itu tentu akan sangat terasa di tengah kondisi cuaca panas atau saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Lagi pula AC Neuva Ice dilengkapi circuit yang dapat mengendalikan arus listrik tetap rendah saat pendingin udara tersebut dinyalakan.

Ketika AC hendak dinyalakan, pastikan semua saluran udara tertutup dengan baik, sehingga AC bisa bekerja mendinginkan ruangan secara optimal.

Pasalnya, jika ruangan tidak tertutup, udara bersih, segar, dan sehat yang dihasilkan oleh AC Neuva Ice berkat teknologi air purifier-nya akan terbuang sia-sia.

Jadi, bila ingin berhemat, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut, ya!

Nah, agar kinerja AC semakin optimal, namun tetap hemat listrik, maka servislah AC secara berkala. Terutama bagian filter, evaporator, dan kipasnya.

Jika dibiarkan kotor, maka sistem penyaringan udara akan terganggu, AC pun harus bekerja ekstra untuk mencapai pendinginan yang ideal. Akibatnya, penggunaan listrik juga menjadi boros.

Selain itu, kotornya filter udara sangat berbahaya bagi kesehatan karena menjadi sarang berkembangnnya berbagai jenis bakteri yang menggangu kesehatan.

Bagaimana, tak rumit bukan?

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, maka Anda pun bisa menikmati udara sejuk dan segar sepanjang hari di dalam rumah tanpa perlu takut tagihan listrik membengkak.
A call-to-action text Contact us